Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 28 November 2011

Bagaimana Hewan Berkomunikasi??


Tidak hanya manusia saja yang berkomunikasi dengan sesamanya, hewan pun juga dapat berkomunikasi. Beberapa hewan dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui bau, suara, mimik, gerak tubuh, dan semacamnya. Berikut cara-cara unik komunikasi pada hewan :


1. Lumba - Lumba

Dari berbagai penelitian tentang lumba-lumba pernah didapatkan bahwa lumba-lumba bisa bersiul. Siulan tersebut digunakan sebagai alat komunikasi antar individu, persis seperti manusia menggunakan bahasa. Namun, penelitian itu ternyata kurang tepat. Lumba-lumba bukan cuma bersiul, tetapi berbicara. Peter Madsen dari Department of Biological Science di Aarhus University, Denmark, mengatakan, suara lumba-lumba diproduksi dari vibrasi jaringan yang cara kerjanya hampir mirip dengan organ di kotak suara manusia dan beberapa hewan darat lain. Madsen menjelaskan, lumba-lumba justru memproduksi suara dengan membuat jaringan ikat di hidung bergetar sesuai dengan frekuensi yang ingin diproduksi dengan menyesuaikan ketegangan otot dan aliran udara di jaringan tersebut. Ini cara yang sama yang digunakan manusia. Lalu jika lumba-lumba bisa bicara, apa yang dibicarakan? Ilmuwan mengetahui bahwa lumba-lumba saling berbagi informasi tentang identitas mereka sehingga mampu membantu satu sama lain ketika mengarungi wilayah samudera yang luas.

2. Semut

Semut menggunakan isyarat kimia (dalam proses yang disebut chemoreception ) untuk membantu memandu petualangan mereka mencari makan, serta untuk kegiatan lain seperti memberitahu teman dari musuh, berhubungan dengan teman-teman baru dan marshalling koloni pertahanan. Sekelompok peneliti dari Stanford University berkesimpulan bahwa cara semut bersosialisasi dengan rekan-rekannya mirip dengan orang bersosialisasi melalui jejaring sosial Facebook. Molekul-molekul kimia itu dikeluarkan melalui exoskeleton (bagian tubuh keras terluar) mereka dan ditransfer kepada semut-semut sesama koloni, ketika antena mereka menyentuh atau menggosok satu sama lain. Dengan cara ini, mereka bisa saling berkomunikasi untuk mengetahui dari mana semut-semut itu sebelum bertemu, apa ada sumber makanan yang mereka temukan, atau bahkan adakah predator yang mengancam wilayah itu. Hasil riset yang telah muncul di Journal of the Royal Society Interface itu, menemukan bahwa tidak semua semut tersebut aktif dalam hubungan sosial mereka. Seperti halnya karakter-karakter orang di Facebook, ternyata ada beberapa semut yang hanya berkomunikasi dengan beberapa kenalan di jaringan yang lebih kecil. Namun, ada pula semut yang memiliki jaringan yang lebih besar dan berkomunikasi dengan lingkaran yang lebih besar.

3. Monyet

Monyet dapat mengeluarkan kurang lebih 40 jenis suara yang berbeda dari suaranya ketika sedang bermain atau menyerang musuh. Komunikasi pada monyet juga termasuk dalam sinyal bertingkat (graded). Sinyal bertingkat (graded) merupakan sinyal yang berkembang secara tertentu dan mengalami peningkatan variasi yang didukung oleh besarnya aggresivitas dan motivasi dari suatu hewan akan tindakan yang akan dilakukan. Dimana pemberian sinyal dari sinyal bertingkat ini lebih besar dan panjang. Monyet yang semula tenang karena tidak diganggu biasanya ditunjukan dengan tatapan yang sederhana, kemudian berubah menjadi agak buas saat manusia mencoba mengurungnya dalam kandang, lalu monyet tersebut dapat menjadi lebih buas lagi secara bertingkat sesuai dengan perlakuan yang diberikan, biasanya ditunjukan dengan tingkah lakunya dalam suatu kombinasi gerakan seperti mulut terbuka, kepala digerak-gerakan keatas kebawah, mengeluarkan suara seperti menjerit-jerit, dan tangan menepuk-nepuk tanah.

4. Lebah Madu

Cara komunikasi lebah madu memang cukup unik, yaitu dengan melakukan Waggle dance atau tarian kibasan. “Waggle dance ” merupakan suatu gerakan lebah madu dengan menggetar-getarkan tubuhnya sehingga terlihat seperti suatu tarian. Saat lebah pekerja pencari pakan menemukan sumber makanan atau sarang yang baru pada jarak tertentu dari sarangnya, maka lebah tersebut (betina) menyampaikan lokasi dari target yang didapatkannya kepada lebah pekerja yang lain dengan melakukan “waggle dance”. Waggle dance atau tarian tersebut dilakukan secara terus menerus atau berulang-ulang di tengah kerumunan dari lebah pekerja betina. Suatu element penting dalam tarian tersebut yang berisikan informasi adalah lari atau berputar ditempat, dengan gerakan menggetarkan tubuh kedepan dan kebelakang sekitar 13-15 kali per detik, pada saat yang sama lebah tersebut mengeluarkan suatu bunyi atau suara tertentu dengan menggetarkan sayapnya.

Source :   

edit by : Vita Library

2 komentar: