Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 20 Desember 2011

Perayaan Natal di Berbagai Negara

Hari raya kelahiran Tuhan Yesus Kristus atau hari Natal telah menjadi perayaan istimewa bagi semua orang kristiani di seluruh dunia.Setiap Negara memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan hari kelahiran juru selamat. Berikut ini adalah berbagai cara masyarakat dari berbagai belahan dunia merayakan Natal:

1.    Betlehem (Palestina)

Ribuan warga Palestina bersama jemaat dari seluruh dunia dipastikan akan memadati Bethlehem, kota di wilayah Palestina tempat kelahiran Yesus. Umat Kristiani dalam jumlah besar menghadiri perayaan Malam Natal di Bethlehem, kota di wilayah Tepi Barat tahun ini.


Pramuka Palestina memulai perayaan Malam Natal dengan berpawai ke Alun-alun Manger di Bethlehem.Alun-alun itu dihiasi dengan pohon-pohon natal, lampu-lampu, bintang-bintang dan bendera-bendera Palestina.Kemudian iring-iringan biarawan berjalan khidmat menuju jalan-jalan berbatu.Para biarawan berpakaian jubah putih berjalan menuju Gereja Nativitas, di mana menurut tradisi Kristen Yesus Kristus dilahirkan.


2.    Liverpool (Inggris)

Perayaan Natal masih menunggu jelang akhir bulan, tapi suasana Natal benar-benar telah terasa. Di kota pelabuhan terbesar Inggris, Liverpool suasana Natal terasa sangat kental. Sebanyak 8.000 Santa Klaus yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat ikut terlibat tumpah ruah di jalanan mengikuti acara parade Santa.

Parade Santa ini terbesar yang pernah dilakukan di beberapa wilayah di Inggris. Tak hanya pria yang berkostum menjadi Santa, kaum wanita pun ikut berpakaian menjadi Mrs Klaus.Jangan dikira semua memakai kostum khas Santa dengan warna merah dan putih. Ada pula beberapa Santa yang berkostum biru muda (warna kostum tim Manchester City) yang memang tak biasa. Mereka adalah para pendukung setia tim sepakbola Liverpool dan Manchester City.


3.    Korea Selatan

Perayaan Natal juga dirayakan oleh masyarakat Korea Selatan yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen dan Katolik.Karena Kekristenan dan budaya Barat cukup baik di Korea, maka hari besar perayaan Natal yang sangat mirip dengan yang dapat kita temukan di Eropa dan Amerika Serikat. Saat momen Natal tiba, mereka biasanya mengikuti kebaktian di Gereja, saling bertukar kartu ucapan Natal, tukar kado, makan malam bersama keluarga, dan caroling.

Anak-anak di Korea mempunyai tradisi sendiri dalam merayakan Natal, yaitu dengan saling memberi kartu Natal. Tidak peduli berapa banyak teman sekolah atau teman bermain, mereka akan mengirim dan membalas semua kartu yang mereka terima, meski dengan demikian anak-anak di Korea harus melewatkan jam tidur malamnya hanya untuk membalas kartu-kartu Natal tersebut. Uniknya, setiap kartu memiliki isi yang berbeda.Ini menunjukkan bagaimana mereka mengekspresikan perasaan mereka pada setiap orang yang mereka kenal.

Yang unik yaitu saat Natal 2010 kemarin Tukang pos Korea Selatan berdandan ala santa klaus di atas sepeda saat meninggalkan markas kantor pos untuk mengirimkan hadiah natal pada orang miskin untuk aksi amal di Seoul, Korea Selatan. 50 tukang pos akandikerahkan ke sembilan kota hingga akhir tahun.


4.    Perancis

Natal di negara jantung Eropa ini dirayakan lewat hidangan makan malam dengan menu daging yang disebut “le reveillon”.Reveillon berarti bangun atau panggilan untuk hari pertama, yang diartikan sebagai simbol kebangkitan spiritual di hari kelahiran Yesus. Daging tersebut bisa terdiri dari tiram, salmon asap, lobster, sosis, ham bakar, bebek panggang, angsa atau kalkun dengan chestnut dan isian.  Perancis Selatan juga memiliki tradisi Natal yang unik.Di sini, orang-orang biasa merayakan Natal dengan memasak Pie atau kue daging Natal yang bernama pain calendeau. Kue ini disajikan dengan cara dipotong menyilang kemudian dimakan hanya setelah bagian yang pertama diberikan kepada orang yang miskin.Pada malam Natal, anak-anak Perancis biasa meletakkan sepatu mereka di depan perapian sambil berharap Santa Claus (Pere Noel) akan memenuhi sepatu mereka dengan berbagai hadiah.


5.    Filipina

Orang Filipina sangat menyukai Natal, lagu-lagu Natal sudah mengudara di berbagai stasiun radio bahkan sejak bulan september. Pada tanggal 16 hingga 24 Desember pagi diadakan misa khusus yang disebut "Misa de Gallo", dan seusai misa biasanya disediakan berbagai sajian makanan khas daerah yang terbuat dari beras. Pada malam Natal, seusai mengikuti misa tengah malam, para keluarga Filipina berkumpul untuk menikmati makan malam bersama. Menunya pun cukup mengundang selera, yaitu babi panggang utuh, daging asap, aneka keju serta masakan lainnya. Ini adalah saat dimana keluarga berkumpul untuk memohon kesehatan dan keselamatan bagi setiap orang.Salah satu yang menjadi ciri khas perayaan Natal di Filipina adalah parol.Parol, atau lentera bintang, adalah dekorasi khusus yang digunakan pada hari ini bersama dengan lampu-lampu Natal tradisional dan pohon Natal.


6.    Polandia

Di Polandia, Natal dirayakan dengan berpuasa sejak tanggal 24 Desember hingga bintang pertama muncul di langit malam. Setelah itu mereka akan menikmati berbagai jenis makanan paling mewah dan beraneka sepanjang tahun. Uniknya, di saat makan malam bersama, akan ada sebuah kursi kosong untuk memberi pesan, "Yesus diundang ke meja makan kami." Kesucian Natal juga terlihat dari jamuan makanan Natal berupa wafer perdamaian yang diberikan oleh pendeta atau pastor pada tiap keluarga di jemaatnya. Wafer ini kemudian dipecahkan dan dibagi dengan semua yang ada di meja makan sebagai simbol perdamaian dan harapan yang baik.


7.    Meksiko

Las Posadas adalah tradisi perayaan Natal Meksiko yang populer.Posadas dirayakan pada sore, sembilan hari menjelang Natal, yaitu antara tanggal 16 hingga 24 Desember. Balada Posadas menceritakan kisah Maria dan Yosef yang mencari tempat bernaung (Luk 2:4-7). Posadas artinya “penginapan”.

Umat yang ikut ambil bagian dalam perayaan Posadas berkumpul bersama. Anak-anak didandani ala Maria dan Yosef.Orang dewasa, dengan membawa lilin mengiringi Yosef dan Maria (disebut los misterios).Di beberapa tempat bahkan disediakan keledai kecil juga.Mereka semua membentuk suatu arak-arakan dan bersiap pergi mencari posada (penginapan).Arak-arakan mengunjungi rumah-rumah (biasanya tiga rumah setiap sore) yang telah ditentukan sebelumnya.Maria, Yosef dan mereka yang ikut serta dalam prosesi mendatangi pintu rumah pertama sambil bernyanyi, “Adakah tempat bagi kami?”Orang-orang dalam rumah menjawab dengan bernyanyi pula, “Pergilah.Tak ada tempat bagi kalian.”Arak-arakan beralih ke rumah-rumah berikutnya, dan lagi-lagi mereka menolak memberikan tempat berteduh.Namun demikian, pada rumah terakhir, “pengurus penginapan” berbelas kasihan dan menyambut peziarah yang kelelahan itu.Mereka bernyanyi, “Mari masuk, peziarah kudus. Masuklah ke dalam tempat tinggal kami yang sederhana dan ke dalam hati kami. Malam ini sungguh membahagiakan, karena di sini, di bawah atap rumah kami, bernaung Bunda Allah.”Semua orang masuk ke dalam rumah dan perayaan dimulai. Biasanya disediakan makanan, minuman dan piƱata. Beberapa orang dari mereka berusaha memecahkan boneka yang terbuat dari tanah liat yang tergantung di langit-langit rumah) sehingga seluruh peserta akan dihujani dengan berbagai permen dan hadiah dari dalam boneka buatan tersebut.


8.    Ghana (Afrika)

Keragaman perayaan Natal di Ghana (Afrika) mempunyai keunikan.Sebetulnya perayaan Natal di negara ini dimulai dari tanggal 20 Desember hingga minggu pertama pada bulan Januari. Pada saat malam Natal tiba dimana perayaan dimulai dengan kebaktian di gereja sepanjang malam dan tak ketinggalan pula dimeriahkan dengan tetabuhan drum serta tari-tarian. Anak-anak biasanya memainkan drama kelahiran Kristus dengan versi mereka.Kegiatan kebaktian dan tari-tarian ini biasanya berlangsung semalam suntuk.

Perayaan Natal di Ghana dimeriahkan pula dengan pesta kembang api. Pada hari natal, gereja-gereja pun menjadi ramai dan masyarakatnya biasanya menggunakan busana-busana tradisional mereka yang berwarna-warni.Setelah kebaktian Natal di gereja selesai pada pagi harinya, biasanya masyarakat untuk cepat kembali ke rumah mereka masing-masing untuk memulai saling memberi dan menerima hadiah-hadiah yang sengaja mereka siapkan.


9.    Greenland (North Pole)

Namun tak kalah menariknya pula untuk merayakan Natal di Greenland, Kutub Utara.Di desa-desa tempat tinggal orang-orang Eskimo, biasanya perayaan Natal di setiap keluarga sangat senang untuk saling mengunjungi dan mengadakan pesta pada hari kelahiran Yesus Kritus ini.Umumnya yang mereka lakukan adalah dengan minum kopi atau makan kue-kue serta saling tukar-menukar kado.Hadiah-hadiah tradisional yang biasa mereka berikan adalah hasil kerajinan tangan mereka seperti sepasang taring beruang laut yang telah dihaluskan, atau sarung tangan dari kulit anjing laut.

Pohon-pohon Natal yang mereka pajang pun harus diimpor dari negara lain karena disana tidak ada pohon-pohon yang tumbuh di Greenland. Mereka pun tak lupa menghiasnya dengan lilin dan lampu hias.Untuk memeriahkan Natal, tarian-tarian merela lakukan sepanjang malam. Setelah menikmati kopi, kue, masyarakat Greenland kemudian menghidangkan makanan khas Natal yang sangat lezat disdbutnya “mattak”, yaitu kulit ikan paus dengan potongan lemak di dalamnya.

Selain itu pula disajikan pula “kiviak”, hidangan yang terbuat dari kulit dan daging burung Arctic kecil yang kemudian dipanggang di dalam kulit anjing laut selama beberapa bulan.Tradisi lainnya bagi masyarakat Greenland di saat malam Natal adalah para kaum remaja secara sengaja mengadakan pertemuan di lapangan luas untuk mencari pasangan hidupnya.


10.    Guatemala

Rakyat Guatemala punya cara tersendiri menandai datangnya Natal, yaitu melakukan tradisi La quema del diablo (membakar roh jahat). Warga di negeri itu biasa melakukan ritual upacara pembakaran patung.Upacara ini sebagai pelambang membersihkan diri dari segala pengaruh jahat seperti yang digelar di Guatemala City, baru-baru ini.

Ritual demikian populer.Tak mengherankan, bila di sepanjang jalan banyak kios-kios yang menjajakan beragam patung dan gambar setan. Selain itu warga di sana juga mengumpulkan benda-benda yang sudah tidak digunakan lagi untuk dibakar dalam perayaan tersebut.

Upacara dilakukan tepat pada malam perayaan kehamilan suci oleh umat Katolik Guatemala.Warga membakar sampah serta patung atau gambar-gambar setan.Mereka berharap setan tidak merusak kesucian perayaan Natal.Untuk mengamankan jalannya perayaan, biasanya juga disiagakan petugas pemadam kebakaran.

Menurut legenda rakyat Guatemala, upacara pembakaran patung setan menyimbolkan kemenangan Tuhan atas setan.Pada kesempatan itu, gereja-gereja Katolik juga merayakan peristiwa saat Bunda Maria mendapat kabar dari malaikat kalau mengandung atas kehendak Tuhan. Upacara baru selesai ketika semua patung dan gambar setan habis dilalap api.

0 komentar:

Posting Komentar